FIREWALL & APLIKASI FIREWALL

Firewall  Atau tembok-api adalah sebuah sistem yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yangtidak aman. Umumnya, sebuah tembok-api diterapkan dalam sebuah mesinterdedikasi, yang berjalan pada pintu gerbang (gateway) antara jaringan lokal dan jaringan lainnya.Tembok-api umumnya juga digunakan untuk mengontrol aksesterhadap siapa saja yang memiliki akses terhadap jaringan pribadi dari pihak luar.Saatini, istilah
Firewall  menjadi istilah lazim yang merujuk pada sistem yang mengaturkomunikasi antar dua jaringan yang berbeda. Mengingat saat ini banyak perusahaanyang memiliki akses ke Internet dan juga tentu saja jaringan berbadan hukum didalamnya, maka perlindungan terhadap modal digital perusahaan tersebut dariserangan para peretas, pemata-mata, ataupun pencuri data lainnya, menjadi hakikat.

Firewall terbagi menjadi dua jenis, yakni sebagai berikut :
a.       Personal Firewall 
Personal Firewall didesain untuk melindungi sebuah komputer yangterhubung ke jaringan dari akses yang tidak dikehendaki. Firewall jenis ini akhir-akhir ini berevolusi menjadi sebuah kumpulan program yang bertujuan untuk. mengamankan komputer secara total, dengan ditambahkannya beberapa fiturpengaman tambahan semacam perangkat proteksi terhadap virus, anti-spyware, anti-spam, dan lainnya.

b.      Network Firewall 
Network Firewall didesain untuk melindungi jaringan secarakeseluruhan dari berbagai serangan. Umumnya dijumpai dalam dua bentuk,yakni sebuah perangkat terdedikasi atau sebagai sebuah perangkat lunak yangdiinstalasikan dalam sebuah server.Salah satu cara penerapan firewall adalah dengan menggunakan packet filterin.
Packet filtering adalah salah satu jenis teknologi keamanan yang digunakan untukmengatur paket-paket apa saja yang diizinkan masuk ke dalam sistem atau jaringandan paket-paket apa saja yang diblokir. Packet filtering umumnya digunakan untukmemblokir lalu lintas yang mencurigakan yang datang dari alamat IP yangmencurigakan, nomor port TCP/UDP yang mencurigakan, jenis protokol aplikasi yangmencurigakan, dan kriteria lainnya.

Sebagaimana layaknya suatu dinding, Firewall akan bertindak sebagai pelindung atau pembatas terhadap orang-orang yang tidak berhak untuk mengakses jaringan kita. Umumnya dua jaringan yang terpisah yang menggunakan Firewall yang sejenis, atau seorang remote user yang terhubung ke jaringan dengan menggunakan software client yang terenkripsi akan membentuk suatu VPN, meskipun media penghubung dari kedua jaringan tersebut atau penghubung antara remote user dengan jaringan tersebut adalah jaringan publik seperti Internet.

Suatu jaringan yang terhubung ke Internet pasti memiliki IP address (alamat Internet) khusus untuk masing-masing komputer yang terhubung dalam jaringan tersebut. Apabila jaringan ini tidak terlindungi oleh tunnel atau firewall, IP address tadi akan dengan mudahnya dikenali atau dilacak oleh pihak-pihak yang tidak diinginkan. Akibatnya data yang terdapat dalam komputer yang terhubung ke jaringan tadi akan dapat dicuri atau diubah. Dengan adanya pelindung seperti firewall, kita bisa menyembunyikan (hide) address tadi sehingga tidak dapat dilacak oleh pihak-pihak yang tidak diinginkan.

Firewall adalah system-sistem yang menetapkan kebijakan kendali akses antar jaringan/network. Mereka bisa memblok informasi yang masuk dan keluar dari suatu jaringan/network, mereka dapat mengizinkan user-user yang berbeda untuk melakukan berbagai jenis operasi, menurut otorisasi pengguna.
Ada beberapa jenis implementasi-implementasi firewall yang memungkinkan setiap perusahaan untuk memutuskan apa yang sesuai, adalah karakteristik-karakteristik dari kebijakan keamanan yang paling cocok dengan permintaan-permintaan. Dua jenis umum firewall:
  1. Packet Level Firewall, paket yang diteliti dan keputusan sesuai dengan aturan penyaringan apakah akan meneruskannya ke jaringan.
  2. Application Level Firewall, yang memonitor spesifikasi protocol-protokol dari berbagai aplikasi.
Karakteristik:
  1. Filtering Router - Sejak firewall merupakan filter yang memutuskan paket yang berwenang untuk mencapai jaringan lokal dari jaringan luar dan yang dianggap bermusuhan, cara paling sederhana untuk mengimplementasikan firewall adalah dengan membuang paket yang datang dari IP address tertentu ketika paket itu digunakan, dimana sumber IP address dalam daftar yang tersedia, untuk mengakses jaringan. Masalah dengan beberapa firewall sederhana adalah bahwa hal itu sangat mudah untuk memalsukan IP address sumber. Dengan demikian, firewall semacam ini tidak umum digunakan.
  2. Proxy Server - Dalam rangka untuk mencapai fitur keamanan yang lebih baik, sebuah firewall dapat menggunakan application level gateway. Gateway terletak di antara dua firewall (router), masing-masing di sisi lain dari gateway. Firewall ini hanya akan mengirimkan informasi yang target adalahnya adalah gateway atau informasi yang bersumber gateway. Dengan cara ini, informasi yang dikirim oleh user lokal ke gateway dapat dicapai oleh pengguna eksternal dan pengguna lokal yang ingin menerima informasi dari jaringan eksternal harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari gateway yang akan mengambil informasi yang sesuai dengan kebijakan keamanan perusahaan.

Packet Filtering Firewall
Packet filter adalah sebuah software yang memeriksa header dari packet ketika paket tersebut lewat, dan memutuskan tindakan apa yang dilakukan terhadap paket tersebut. Apakah paket tersebut diDROP,ACCEPT,atau hal lain yang lebih kompleks.
Pada bentuknya yang paling sederhana, sebuah firewall adalah sebuah router atau komputer yang dilengkapi dengan dua buah NIC (Network Interface Card, kartu antarmuka jaringan) yang mampu melakukan penapisan atau penyaringan terhadap paket-paket yang masuk. Perangkat jenis ini umumnya disebut dengan packet-filtering router.
Firewall jenis ini bekerja dengan cara membandingkan alamat sumber dari paket-paket tersebut dengan kebijakan pengontrolan akses yang terdaftar dalam Access Control List firewall, router tersebut akan mencoba memutuskan apakah hendak meneruskan paket yang masuk tersebut ke tujuannya atau menghentikannya. Pada bentuk yang lebih sederhana lagi, firewall hanya melakukan pengujian terhadap alamat IP atau nama domain yang menjadi sumber paket dan akan menentukan apakah hendak meneruskan atau menolak paket tersebut. Meskipun demikian, packet-filtering router tidak dapat digunakan untuk memberikan akses (atau menolaknya) dengan menggunakan basis hak-hak yang dimiliki oleh pengguna.
Packet-filtering router juga dapat dikonfigurasikan agar menghentikan beberapa jenis lalu lintas jaringan dan tentu saja mengizinkannya. Umumnya, hal ini dilakukan dengan mengaktifkan/menonaktifkan port TCP/IP dalam sistem firewall tersebut. Sebagai contoh, port 25 yang digunakan oleh Protokol SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) umumnya dibiarkan terbuka oleh beberapa firewall untuk mengizinkan surat elektronik dari Internet masuk ke dalam jaringan privat, sementara port lainnya seperti port 23 yang digunakan oleh Protokol Telnet dapat dinonaktifkan untuk mencegah pengguna Internet untuk mengakses layanan yang terdapat dalam jaringan privat tersebut. Firewall juga dapat memberikan semacam pengecualian (exception) agar beberapa aplikasi dapat melewati firewall tersebut. Dengan menggunakan pendekatan ini, keamanan akan lebih kuat tapi memiliki kelemahan yang signifikan yakni kerumitan konfigurasi terhadap firewall: daftar Access Control List firewall akan membesar seiring dengan banyaknya alamat IP, nama domain, atau port yang dimasukkan ke dalamnya, selain tentunya juga exception yang diberlakukan.
Perjalanan Paket Melintasi Filter
Ketika paket melewati salah satu chains, maka chains akan dilihat untuk mementukan "takdir" dari paket tersebut. Jika menurut chains paket tersebut g=harus diDROOP maka paket akan dihapus, begitu juga sebaliknya jika menurut chains paket tersebut diACCEPT maka paket tersebut akan melanjutkan perjalanannya.
Packet Filtering Firewall dengan Iptables
Iptables merupakan paket program yang disertakan secara default oleh banyak distro bersama dengan kernel versi 2.4.x sampai dengan kernel terbaru. Pada iptables nantinya kita akan banyak berhubungan dengan aturan-aturan (rules) yang menentukan tindakan apa yang akan dilakukan terhadap sebuah paket. Aturan-aturan ini dimasukkan dan dihapus pada tabel packet filtering yang terdapat pada kernel. Sekedar mengingatkan kernel adalah “jantung” sistem operasi yang terus berada pada memori sejak komputer booting hingga komputer dimatikan. Sehingga aturan apapun yang kita tentukan akan hilang pada saat terjadi rebooting, namun demikian terdapat beberapa cara agar aturan-aturan yang telah kita buat dapat dikembalikan pada saat Linux booting, antara lain :
  1. Menggunakan perintah iptables-save, untuk menyimpan aturan-aturan yang telah ditentukan dalam sebuah file, dan iptables-restore, untuk memanggil file aturan yang telah dibuat.
  2. Meletakkannya pada sebuah skrip yang akan berjalan pada saat inisialisasi Linux. Misal mengetikkan semua aturan pada /etc/rc/local.
Ø  FIREWALL
Dalam terminologi internet, istilah “firewall” didefinisikan sebagai sebuah titik diantara
dua/lebih jaringan dimana semua lalu lintas (trafik) harus melaluinya ( chooke point ); trafikdapat dikendalikan oleh dan diautentifikasi melalui sautu perangkat, dan seluruh trafikselalu dalam kondisi tercatat (logged ). Dengan kata lain, “firewall adalah penghalang (barrier ) antara „kita‟ dan „mereka‟ dengan nilai yang diatur ( arbitrary ) pada „mereka‟” (Chesswick, W & Bellovin, S., 1994).Network firewall yang pertama muncul pada akhir era 1980-an, berupa perangkat routeryang dipakai untuk memisahkan suatu network menjadi jaringan lokal (LAN) yang lebih kecil.Dalam kondisi ini, penggunaan firewall hanya dimaksudkan untuk mengurangi masalahpeluberan ( spill over ) data dari LAN ke seluruh jaringan. Hal ini mencegah masalah-masalahsemacam error pada manajemen jaringan, atau aplikasi yang terlalu banyak menggunakansumber daya meluber ke seluruh jaringan.Firewall untuk keperluan sekuriti ( security firewall ) pertama kali digunakan pada awaldekade 1990-an, berupa router IP dengan aturan filter tertentu. Aturan sekuriti saat itu berupa sesuatu seperti: ijinkan setiap orang “di sini” untuk mengakses “ke luar sana”, juga cegahlah setiap orang (atau apa saja
yang tidak disukai) “di luar sana” untuk masuk “ke sini”.
Firewall semacam ini cukup efektif, tetapi memiliki kemampuan yang terbatas. Seringkalisangat sulit untuk menggunakan aturan filter secara benar. Sebagai contoh, dalam beberapakasus terjadi kesulitan dalam mengenali seluruh bagian dari suatu aplikasi yang dikenakan restriksi. Dalam kasus lainnya, aturan filter harus dirubah apabila ada perubahan “di luarsana”. Firewall generasi selanjutnya lebih fleksibel, yaitu berupa sebuah firewall yang dibangun pada apa yang disebut “bastion hosts”. Firewall komersial yang pertama dari tipe ini, yang menggunakan filter dan gateway aplikasi ( proxies ), kemungkinan adalah produk dari DigitalEquipment Corp. (DEC) yang dibangun berdasarkan firewall korporat DEC. Brian Reid dantim engineering di laboratorium sistem jaringan DEC di Pallo Alto adalah pencipta firewallDEC. Firewall komersial pertama dikonfigurasi untuk, dan dikirimkan kepada pelangganpertamanya, sebuah perusahaan kimia besar yang berbasis di pantai timur AS pada 13 Juni1991. Dalam beberapa bulan kemudian, Marcus Ranum dari Digital Corp. menciptakansecurity proxies dan menulis ulang sebagian besar kode program firewall. Produk firewalltersebut kemudian diproduksi massal dengan nama dagang DEC SEAL (singkatan dari Security External Access Link ). DEC SEAL tersusun atas sebuah sistem eksternal yang disebut gatekeeper  sebagai satu-satunya sistem yang dapat berhubungan dengan internet, sebuah filtering gateway  yang disebut gate dan sebuah mailhub internal.Dalam rentang waktu yang sama, Chesswick dan Bellovin di Bell labs bereksperimen denganfirewall yang berbasis sirkuit relay. Sebagai hasilnya, Raptor Eagle muncul sekitar 6 bulansetelah DEC SEAL diluncurkan, diikuti kemudian oleh produk ANS InterLock. Pada 1 Oktober 1993, Trusted Information System (TIS) Firewall Toolkit  (FWTK) diluncurkandalam bentuk kode sumber ( source code ) ke komunitas internet. Ini menyediakan basis dariproduk firewall komersial dari TIS yang kemudian dinamai Gauntlet.














APLIKASI  FIREWALL

PENGERTIAN  FIREWALL
Firewall merupakan suatu cara/sistem/mekanisme yang diterapkan baik terhadap hardware , software ataupun sistem itu sendiri dengan tujuan untuk melindungi, baik dengan menyaring, membatasi atau bahkan menolak suatu atau semua hubungan/kegiatan suatu segmen pada jaringan pribadi dengan jaringan luar yang bukan merupakan ruang lingkupnya. Segmen tersebut dapat merupakan sebuah workstation, server, router, atau local area network (LAN) anda.
Firewall secara umum di peruntukkan untuk melayani :
1.      mesin/computer
Setiap individu yang terhubung langsung ke jaringan luar atau internet dan menginginkan semua yang terdapat pada komputernya terlindungi.
2. Jaringan
Jaringan komputer yang terdiri lebih dari satu buah komputer dan berbagai jenis topologi jaringan yang digunakan, baik yang di miliki oleh perusahaan, organisasi dsb.

KARAKTERISTIK FIREWALL
1. Seluruh hubungan/kegiatan dari dalam ke luar , harus melewati firewall. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memblok/membatasi baik secara fisik semua akses terhadap jaringan Lokal, kecuali melewati firewall. Banyak sekali bentuk jaringan yang memungkinkan.
2. Hanya Kegiatan yang terdaftar/dikenal yang dapat melewati/melakukan hubungan, hal ini dapat dilakukan dengan mengatur policy pada konfigurasi keamanan lokal. Banyak sekali jenis firewall yang dapat dipilih sekaligus berbagai jenis policy yang ditawarkan.
3. Firewall itu sendiri haruslah kebal atau relatif kuat terhadap serangan/kelemahan. hal ini berarti penggunaan sistem yang dapat dipercaya dan dengan Operating system yang relatif aman.

TEKNIK YANG DIGUNAKAN OLEH FIREWALL
1.      Service control (kendali terhadap layanan)
Berdasarkan tipe-tipe layanan yang digunakan di Internet dan boleh diakses baik untuk kedalam ataupun keluar firewall. Biasanya firewall akan mencek no IP Address dan juga nomor port yang di gunakan baik pada protokol TCP dan UDP, bahkan bisa dilengkapi software untuk proxy yang akan menerima dan menterjemahkan setiap permintaan akan suatu layanan sebelum mengijinkannya.Bahkan bisa jadi software pada server itu sendiri , seperti layanan untuk web ataupun untuk mail.


2.      Direction Conrol (kendali terhadap arah)
berdasarkan arah dari berbagai permintaan (request) terhadap layanan yang akan dikenali dan diijinkan melewati firewall.
3.      User control (kendali terhadap pengguna)
berdasarkan pengguna/user untuk dapat menjalankan suatu layanan, artinya ada user yang dapat dan ada yang tidak dapat menjalankan suatu servis,hal ini di karenakan user tersebut tidak di ijinkan untuk melewati firewall. Biasanya digunakan untuk membatasi user dari jaringan lokal untuk mengakses keluar, tetapi bisa juga diterapkan untuk membatasi terhadap pengguna dari luar.
4.      Behavior Control (kendali terhadap perlakuan)
berdasarkan seberapa banyak layanan itu telah digunakan. Misal, firewall dapat memfilter email untuk menanggulangi/mencegah spam.

TIPE – TIPE FIREWALL
1.Packet Filtering Router
Packet Filtering diaplikasikan dengan cara mengatur semua packet IP baik yang menuju, melewati atau akan dituju oleh packet tersebut.pada tipe ini packet tersebut akan diatur apakah akan di terima dan diteruskan , atau di tolak.penyaringan packet ini di konfigurasikan untuk menyaring packet yang akan di transfer secara dua arah (baik dari atau ke jaringan lokal). Aturan penyaringan didasarkan pada header IP dan transport header,termasuk juga alamat awal(IP) dan alamat tujuan (IP),protokol transport yang digunakan(UDP,TCP), serta nomor port yang digunakan. Kelebihan dari tipe ini adalah mudah untuk di implementasikan, transparan untuk pemakai, lebih cepat. Adapun kelemahannya adalah cukup rumitnya untuk menyetting paket yang akan difilter secara tepat, serta lemah dalam hal authentikasi.
Adapun serangan yang dapat terjadi pada firewall dengan tipe ini adalah:
·         IP address spoofing : intruder (penyusup) dari luar dapat melakukan ini
dengan cara menyertakan/menggunakan ip address jaringan lokal yanbg telah
diijinkan untuk melalui firewall.
·         Source routing attacks : tipe ini tidak menganalisa informasi routing
sumber IP, sehingga memungkinkan untuk membypass firewall.
·         Tiny Fragment attacks : intruder (penyusup) membagi IP kedalam bagian-bagian (fragment) yang lebih kecil dan memaksa terbaginya informasi mengenai TCP header. Serangan jenis ini di design untuk menipu aturan penyaringan yang bergantung kepada informasi dari TCP header. Penyerang berharap hanya bagian (fragment) pertama saja yang akan di periksa dan sisanya akan bisa lewat dengan bebas. Hal ini dapat di tanggulangi dengan cara menolak semua packet dengan protokol TCP dan memiliki Offset = 1 pada IP fragment (bagian IP).
2.Application-Level Gateway
Application-level Gateway yang biasa juga di kenal sebagai proxy server yang berfungsi untuk memperkuat/menyalurkan arus aplikasi. Tipe ini akan mengatur semua hubungan yang menggunakan layer aplikasi ,baik itu FTP, HTTP, GOPHER dll. Cara kerjanya adalah apabila ada pengguna yang menggunakan salah satu aplikasi semisal FTP untuk mengakses secara remote, maka gateway akan meminta user memasukkan alamat remote host yang akan di akses.Saat pengguna mengirimkan USer ID serta informasi lainnya yang sesuai maka gateway akan melakukan hubungan terhadap aplikasi tersebut yang terdapat pada remote host, dan menyalurkan data diantara kedua titik. apabila data tersebut tidak sesuai maka firewall tidak akan meneruskan data tersebut atau menolaknya. Lebih jauh lagi, pada tipe ini Firewall dapat di konfigurasikan untuk hanya mendukung beberapa aplikasi saja dan menolak aplikasi lainnya untuk melewati firewall.
Kelebihannya adalah relatif lebih aman daripada tipe packet filtering router lebih mudah untuk memeriksa (audit) dan mendata (log) semua aliran data yang masuk pada level aplikasi.
Kekurangannya adalah pemrosesan tambahan yang berlebih pada setiap hubungan. yang akan mengakibatkan terdapat dua buah sambungan koneksi antara pemakai dan gateway, dimana gateway akan memeriksa dan meneruskan semua arus dari dua arah.

3.Circuit-level Gateway
Tipe ketiga ini dapat merupakan sistem yang berdiri sendiri , atau juga dapat merupakan fungsi khusus yang terbentuk dari tipe application-level gateway.tipe ini tidak mengijinkan koneksi TCP end to end (langsung) cara kerjanya : Gateway akan mengatur kedua hubungan tcp tersebut, 1 antara dirinya (gw) dengan TCP pada pengguna lokal (inner host) serta 1 lagi antara dirinya (gw) dengan TCP pengguna luar (outside host). Saat dua buah hubungan terlaksana, gateway akan menyalurkan TCP segment dari satu hubungan ke lainnya tanpa memeriksa isinya.
 Fungsi pengamanannya terletak pada penentuan hubungan mana yang di ijinkan.
Penggunaan tipe ini biasanya dikarenakan administrator percaya dengan pengguna internal (internal users).

KONFIGURASI FIREWALL

1.Screened Host FIrewall system (single-homed bastion)
Pada konfigurasi ini, fungsi firewall akan dilakukan oleh packet filtering router dan bastion host*.Router ini dikonfigurasikan sedemikian sehingga untuk semua arus data dari Internet, hanya paket IP yang menuju bastion host yang di ijinkan. Sedangkan untuk arus data (traffic) dari jaringan internal, hanya paket IP dari bastion host yang di ijinkan untuk keluar.
Konfigurasi ini mendukung fleksibilitasdalam Akses internet secara langsung, sebagai contoh apabila terdapat web server pada jaringan ini maka dapat di konfigurasikan agar web server dapat diakses langsung dari internet. Bastion Host melakukan fungsi Authentikasi dan fungsi sebagai proxy. Konfigurasi ini memberikan tingkat keamanan yang lebih baik daripada packet-filtering router atau application-level gateway secara terpisah.

2.Screened Host Firewall system (Dual-homed bastion)
Pada konfigurasi ini, secara fisik akan terdapat patahan/celah dalam jaringan. Kelebihannya adalah dengan adanya du ajalur yang meisahkan secara fisik maka akan lebih meningkatkan keamanan dibanding konfigurasi pertama,adapun untuk server-server yang memerlukan direct akses (akses langsung) maka dapat diletakkan ditempat/segmenrt yang langsung berhubungan dengan internet. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan 2 buah NIC ( network interface Card) pada bastion Host.
3.Screened subnet firewall
Ini merupakan konfigurasi yang paling tinggi tingkat keamanannya. kenapa? karena pada konfigurasi ini di gunakan 2 buah packet filtering router, 1 diantara internet dan bastion host, sedangkan 1 lagi diantara bastian host dan jaringan local konfigurasi ini membentuk subnet yang terisolasi. adapun kelebihannya adalah :
·         terdapat 3 lapisan/tingkat pertahanan terhadap penyusup/intruder .
·         router luar hanya melayani hubungan antara internet dan bastion host sehingga jaringan lokal menjadi tak terlihat (invisible ).
·         Jaringan lokal tidak dapat mengkonstuksi routing langsung ke internet, atau dengan kata lain , Internet menjadi Invinsible (bukan berarti tidak bisa melakukan koneksi internet).

LANGKAH-LANGKAH MEMBANGUN FIREWALL
1.Mengidenftifikasi bentuk jaringan yang dimiliki
Mengetahui bentuk jaringan yang dimiliki khususnya toplogi yang di gunakan serta protocol jaringan, akan memudahkan dalam mendesain sebuah firewall

2.Menentukan Policy atau kebijakan
Penentuan Kebijakan atau Policy merupakan hal yang harus di lakukan, baik atau buruknya sebuah firewall yang di bangun sangat di tentukan oleh policy/kebijakan yang di terapkan. Diantaranya:

1.      Menentukan apa saja yang perlu di layani. Artinya, apa saja yang akan dikenai policy atau    kebijakan yang akan kita buat
2.      Menentukan individu atau kelompok-kelompok yang akan dikenakan policy atau kebijakan tersebut
3.      Menentukan layanan-layanan yang di butuhkan oleh tiap tiap individu atau kelompok yang menggunakan jaringan
4.      Berdasarkan setiap layanan yang di gunakan oleh individu atau kelompok tersebut akan ditentukan bagaimana konfigurasi terbaik yang akan membuatnya semakin aman
5.      Menerapkankan semua policy atau kebijakan tersebut.

3. Menyiapkan Software atau Hardware yang akan digunakan Baik itu operating system yang mendukung atau software-software khusus pendukung firewall seperti ipchains, atau iptables pada linux, dsb. Serta konfigurasi hardware yang akan mendukung firewall tersebut.

4.Melakukan test konfigurasi
Pengujian terhadap firewall yang telah selesai di bangun haruslah dilakukan, terutama untuk mengetahui hasil yang akan kita dapatkan, caranya dapat menggunakan tool tool yang biasa dilakukan untuk mengaudit seperti nmap.
Bastion Host adalah sistem/bagian yang dianggap tempat terkuat dalam sistem keamanan jaringan oleh administrator.atau dapat di sebuta bagian terdepan yang dianggap paling kuat dalam menahan serangan, sehingga menjadi bagian terpenting dalam pengamanan jaringan, biasanya merupakan komponen firewall atau bagian terluar sistem publik. Umumnya Bastion host akan menggunakan Sistem operasi yang dapat menangani semua kebutuhan (misal , Unix, linux, NT).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOFTWARE GRATIS

MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM ALAMI